Ariyojeding 13/01/2022. Rembuk stunting adalah sebuah kegiatan musyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Ariyojeding Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung Jawa Timur yang diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 13 Januari 2022 pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB dengan agenda upaya pencegahan dan penanganan stunting dengan berdasarkan prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2022.

Kegiatan rembug stunting ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Ariyojeding Bapak Ali Amiruddin, Kasi PP Kecamatan Bapak Untung Basuki, S.E., Pendamping Kecamatan Mochammad Ghufron, S.Kom dan Ahli Gizi Kecamatan Rejotangan Novi Andriani, A.Md. sebagai narasumber acara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh bidan desa Indah Niswatin, pemerintah desa, kepala dusun, perwakilan kader Posyandu, perwakilan guru PAUD desa, kader KPM, PLKB, BPD, tokoh masyarakat dan ibu hamil KEK serta balita stunting.

Kegiatan rembuk stunting ini berjalan lancar dengan dibagi menjadi dua acara, yakni pembukaan dan acara inti. Pembukaan diawali dengan salam pembuka, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari kepala desa Ariyojeding Bapak Ali Amiruddin. Sambutan kedua dari Kasi PP Kecamatan Rejotangan Bapak Untung Basuki, S.E. Serta acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Khoirul Anam. Acara kedua adalah kegiatan inti berupa pengarahan dari Ahli Gizi Kecamatan Rejotangan Ibu Novi Andriani dan pengarahan dari pendamping desa Bapak Mochammad Ghufron, S.Kom.

Sambutan dari kepala Desa Ariyojeding yaitu berisi tentang ajakan dan himbauan kepada ibu hamil dan ibu balita agar anak-anak tidak mengalami stunting sejak dini karena usia balita akan sangat menentukan tumbuh kembang pada usia selanjutnya. Sambutan kedua adalah dari Kasi PP Bapak Untung Basuki, S.E. Bapak Untung menjelaskan tentang pentingnya kebersihan dan sanitasi.

Acara selanjutnya adalah acara inti yang diisi oleh Ibu Novi Andriani, AMG selaku ahli gizi Kecamatan Rejotangan. Ibu Novi Andriani menyampaikan pentingnya pemilihan makanan agar nilai gizi dapat tercapai dan tidak mengalami kekurangan gizi. Bu Novi juga menegaskan bahwa stunting bukanlah penyakit dan dapat diatasi. Stunting dapat dicegah sejak remaja putri dengan mengkonsumi tablet tambah darah.

Setelah penjelasan dari Bu Novi, dilanjutkan dengan Bapak Ghufron selaku Pendamping Kecamatan yang membuka pertanyaan tentang usulan ibu hamil dan orang tua balita tentang apa saja yang dibutuhkan untuk pencegahan stunting. Setelah rembuk, seluruh peserta rembuk menyepakati bahwa bantuan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita stunting sama seperti tahun sebelumnya berupa daging dan buah-buahan. Bantuan untuk ibu hamil bertambah menjadi Rp 100.000 setiap bulan sama seperti bantuan kepada balita stunting.

 

 

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?